MAKALAH CRYSOPHYCEAE

Minggu, 29 April 2012

MAKALAH CRYSOPHYCEAE


MAKALAH
CHRYSOPHYCEAE
Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Botani Tumbuhan Berthalus yang dibina oleh Ibu Sitoresmi Prabaningtiyas

Disusun Oleh :
Nuril Islami               /          110342422020
Ayu Linda                 /          110342422025
Alfiani R.                     /         1103424220
Anissa Fitriyah          /         1103424220
Offering H


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
TAHUN 2012
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Crhysophycea merupakan alga yang berwarna coklat keemasan. Alga ini termasuk kedalam filum crhysophyta. Alga ini biasanya banyak ditemukan di tempat-tempat yang basah, air tawar, air laut dan merupakan anggota penyusun plankton. Diperkirakan crhysophyceae sekitar 200 genera dan 1000 spesies. Sebagian besarhidup di air tawar, hanya beberapa spesies yang hidup atau ditemukan di air payau atau air asin.Kloroplas ganggang ini berbentuk cakram, pita, atau oval. Secara sederhana reproduksi vegetatif alga ini dengan membelah diri atau dengan zoospora spermatozoid. 

B.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

                        i.          Untuk mengetahui lebih jauh tentang ganggang chrysophyceae
                      ii.          Mengetahui peranan ganggang emas-coklat ini dalam kehidupan sehari-hari
                    iii.          Mengetahui susunan sel maupun susunan tubuh dari chrysophyceae

C.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ingin dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

                                i.            Bagaimana ciri-ciri yang dimiliki oleh alga kelas chrysophyceae?
                              ii.            Bagaiman alga chrysophyceae dapat berkembang biak?
                            iii.            Apakah peranan alga chrysophyceae dalam kehidupan sehari-hari?

D.    Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang diharapkan dapat dihasilkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

                                i.            Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang apa dan bagaimana alga yang tergolong dalam chrysophyceae tersebut
                              ii.            Mahasiswa dapat mengembangkan lebih dalam lagi mengenai penggunaan chrysophyceae untuk dimanfaatkan lebih luas lagi
                            iii.            Sebagai bahan pembelajaran yang penting.

BAB 2
PEMBAHASAN
Nama "Chrysophyceae" diambil dari bahasa Yunani, yaitu Chrysos yang berarti emasChrysophyceae atau alga coklat keemasan meupakan kelas yang berasal dari filum chrysophyta. Alga coklat keemasan ini biasanya ditemukan di habitat air tawar, air laut dan tempat basah yang lainnya yang merupakan penyusun plankton. Ganggang keemasan hidup secara fotoautotrof, artinya dapat mensintesis makanan sendiri dengan memiliki klorofil untuk berfotosintesis.
A.      Susunan Tubuh
Chrysophyceae memiliki jenis yang bermacam-macam, namun susunan tubuh dari alga yang satu ini terbagi menjadi beberapa bagian , yakni :
                                  i.          Berbentuk sel tunggal
Contohnya : Ochromonas,
Sel tubuhnya berbentuk bola yang dilengkapi dengan 2 flagel sebagai alat gerak. Kedua flagel tersebut tidak sama panjang. Di dalam sitoplasmanya terdapat beberapa organel penting, seperti kloroplas yang berbentuk lembaran melengkung, vakuola, stigma, dan nukleus.
                           ii.               Berbentuk Koloni
Contonya :  Synura,
Koloninya berbentuk bola atau elip. Koloni terdiri atas banyak sel berbentuk buah pear, berdekatan pada bagian postereor. Masing-masing sel memiliki dua kloroplas dan dua flagela yang tidak sama panjang (heterokon) sel ditutupi oleh sisik yang terbuat dari silika dan everlap satu dengan yang lain seperti genteng atap. Synura berbeda dengan chrysophyceae yang berflagel yang lain dalam hal ;
ü Synura mempunyai klorofil a dan c1 (bukan c2)
ü Synura tidak mempunyai aparatus foto reseptor
ü Flagellum pleuronematic (tinsel) ditutupi oleh sisik organik yang kecil (mastigonem) yangdihasilkan oleh golgi aparatus

                    iii.                   Amoeboid
Contohnya : genus Rhizochrysis
Sel telanjang memiliki pseudopodia yang besar atau biasa disebut dengan rhizopodia. Pseudopodia dignakan untuk mengambil makanan padat.
                    iv.                   Palmelloid (tetrasporal)
Sel-sel tertanam dalam pembungkus dari lendir (musilage), berbentuk koloni dan mirip alga hijau tetraspora.
                      v.                   Coccoid
Alga ini nonmotil atau tidak memiliki flagel, masing-masing sel dikelilingi oleh dinding sel. Kadang-kadang sel menyatu dalam koloni. Selnya bundar atau oval.
                    vi.                   Filamentous (trichal)
Sel-selnya menyatu dalam filamen bercabang atau tidak bercabang.
                  vii.                   Thalloid
Sel-selnya menyatu dalam jaringan parenchymatis. Masing-masing mampu memunculkan zoospora, dengan single flagellum yan besar.

B.            Susunan Sel

Umumnya ganggang ini tidak memiliki dinding sel. Bila mempunyai dinding sel, biasanya terdiri dari lorika atau bisa juga tersusun dari lempengan silicon atau bisa juga dari cakram kalsium karbonat. Ganggang jenis ini mempunyai alat gerak yang berupa flagella yang tidak sama jumlahnya tiap marga. Di antara anggota Chrysophyceae banyak yang mempunyai dua tipe flagel, yaitu tipe wiphlas dan tinsel. Pada beberapa spesies, seperti Ochromonas memiliki 2 flagella yang tidak sama ukuran daan susunannya. Flagellum yang lebih panjang menuju ke depan selama berenang disebut tinsel atau pleuronematic. Sebaliknya, flagellum tipe whiplas yang mengarah ke belakang, pendek dan tumpul, tampak halus dan besar. Rambut flagellum (mastigonem) pada flagellum pleuronematik (tinsel) masing-masing terdiri dari tiga bagian yaitu ; dasar (pangkal), tangkai tubular, dan tiga ujung rambut.
Di dalam salah satu kloroplas yang posisinya dekat dengan pangkal flagellum terdapat bintik mata. Bintik mata (stigma) ini termasuk organella yang tanggap terhadap cahaya, terdiri atas kumpulan butiran-butiran lemak yang berwarna merah karena pigmen karotenoid.
Terdapat satu atau dua vakuola kontraktil dalam sel. Masing-masing vakuola kotraktil terdiri atas vesikel kecil yang berdenyut dengan interval yang teratur, mengeluarkan isinya dari sel. Fungsi utama dari vakuola kontraktil ii adalan sebagai osmoregulator, yakni menaga sel agar tidak pecah dengan cara mengeluarkan air berlebih dan materi berlebih yang tidak diperlukan oleh tubuh sel.
Algae jenis ini mempunyai pigmen keemasan yang sering disebut dengan karoten, klorofil a, b, dan c, beta karoten, xantofil berupa lutein, dindinoxantin, fukoxantin, dan dinixantin. Cadangan makanan berupa chrysolaminarin (leukosin), aβ-1,3  ditemukan di dalam vakuola khusus yang terdapat dalam vakuola khusus yang terdapat pada bagian posterior sel. Cadangan makanan ang lain adalah berupa lemak.
Ada berbagai cara chrysophyceae  untuk memperoleh nutrisi, yaitu : fotoautotrop, sapotrof, dan fagotrof.

C.            Reproduksi

                                        I.            Reproduksi seksual
Beberapa anggota crhysophyceae seperti dinobryon, menunjukkan isogami. Selama reproduksi seksual dua sel vegetatif berfungsi sebagai gamet dan menyatu. Pada spesies tertentu flagella antereor kedua sel saling melingkari satu dengan yang lainnya, kemudian sel meninggalkan mangkuknya dan menyatu (hologami). Zigot kemudian membentuk kista.

Pada chrysophyceae bentuk koloni synura petersenii, gamet jantan ditarik oleh hormon yang disekresikan oleh betina, secara morfologi sel jantan dan betina sama tetapi berbeda pada sel vegetatifnya. Gamet jantan meninggalkan koloni induk, berenang menuju gamet betina yang berada pada koloni betina kemudian menyatu hasil penyatuan antara gamet jantan dan gamet betina adalah kista zigot yang memounyai silika. Perkecambahan kista diikuti meiosis. Siklus hidup haplontik.

                                      II.            Reproduksi aseksual
Pada spesies yang soliter, seperti pada chrysomonadalis, melakukan reproduksi aseksual dengan melakukan pembelahan sel secara longitudinal yang menghasilkan 2 sel anak. Sedangkan pada chrysomonadalis yang koloni, dengan pembentukan koloni baru melalui lepasnya satu protoplas yang kemudian berkembang menjedi koloni baru.
Pada chrysococcales dan chrysotrichales reprouksinya melalui zoospora uniflagella atau zoospora biflagella yang tak sama panjang.
Terdapat pula pada jenis chrysophyceae yang lain dengan membentuk statospora atau spora istirahat. Statospora ada yang bebentuk bola, ellip atau oval dengan permukaan luar halus atau dengan berbagi ornamen seperti duri,kutil atau lengan. Statospora memiliki lubang dengan kerah yang tertutup sumbat.
Di dalam kista terdapat inti, kloroplas dan cadangan makan melimpah. Setela masa dormansi, kista melepaskan isinya dan membentuk satu sampai beberapa flagella.

D.           Klasifikasi
Chrysophyceae dibedakan menjadi empat ordo yaitu :
·        Ordo 1 : Ochromonadales , mempuyi flagella yang tidak sama panjang terdapat pada bagian antereor sel
·        Ordo2 :Chromulinales , satu flagellum, flagellum kedua mengalami reduksi mnjai pendek.
·        Ordo 3: Pedinellales, satu flagellum
·        Ordo 4: Dictyochales , sel dilindungi dinding yang terbuat dari silika.





E.            Peranan Chrysophyceae

Beberapa keuntungan yang dapat dihasilkan dari alga jenis ini diantaranya adalah :

Ø Sebagai bahan penggosok, contohnya diatomie
Ø Sebagai isolasi dinamit
Ø Sebagai campuran semen
Ø Penyerap nitrogliserin pada bahan peledak
Ø Bahan alat penyadap suara
Ø Bahan pembuat cat, pernis dan piringan hitam
Ø Dll.
Selain berguna bagi kehidupan manusia tapi bukan berarti semuanya menguntungkan, kehadiran mikroalga dalam habitat air dapat mencemari air tersebut. Selain akan mengakibatkan timbulnya kotoran juga dapat menurunkan kualitas air. Hal ini disebabkan karena:
·         Alga dapat menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak
·         Alga dapat menurunkan PH
·         Menyebabkan warna dan kekeuhan
·         Beberepa jenis alga dapat mengeluarkan racun
·         Dapat mengeluarka lender yang mengakibatkan waterbloom
Ganggang keemasan sering disebut ganggang kersik karena mengandung silikat. Ganggang jenis ini tidak begitu membahayakan karena tidak menghasilkan racun akan tetapi ganggang ini dapat menimbulkan bau yang tidak enak. Selain itu juga menyebabkan kekeruhan pada air.









BAB 3
PENUTUP

z  Kesimpulan

Ganggang ini kebanyakan hidup di air laut atau air tawar. Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel tunggal (contohnya ochromonas) dan ada yang berbentuk koloni (contohnya synura). Umumnya ganggang ini tidak mempunyai dinding sel. Bila mempunyai dinding sel, biasanya terdiri dari lorika atau bisa juga tersusun dari lempengan silicon atau bisa juga dari cakram kalsim karbonat. Ganggang jenis ini mempunyai alat gerak yang berupa flagella yang tidak sama jumlahnya tiap marga Cadangan makanan berupa tepung krisolaminarin.
Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang bersel satu, contohnya Ochromonas dan bentuk koloni contohnya Synura. Ochromonas Sel tubuhnya berbentuk bola yang dilengkapi dengan 2 flagel sebagai alat gerak. Kedua flagel tersebut tidak sama panjang. Di dalam sitoplasmanya terdapat beberapa organel penting, seperti kloroplas yang berbentuk lembaran melengkung, vakuola, stigma, dan nukleus. Ochromonas berkembangbiak dengan membelah diri.

Peranan ganggang keemasan dalam kehidupan diantaranya adalah berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat dinamit, membuat saringan, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis, dan piringan hitam.












DAFTAR RUJUKAN



ü  Buku ajar Botani Tumbuhan Berthalus Alga, Universitas Negeri Malang.














0 komentar :

Posting Komentar

jangan lupa comment ya teman-teman.. :D