MAKALAH CRYSOPHYCEAE
MAKALAH
CHRYSOPHYCEAE
Untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Botani Tumbuhan Berthalus yang dibina oleh Ibu
Sitoresmi Prabaningtiyas
![](file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CPRONET%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image002.jpg)
Disusun Oleh :
Nuril Islami / 110342422020
Alfiani R. / 1103424220
Anissa Fitriyah / 1103424220
Offering H
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
TAHUN 2012
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Crhysophycea
merupakan alga yang berwarna coklat keemasan. Alga ini termasuk kedalam filum crhysophyta. Alga ini biasanya banyak
ditemukan di tempat-tempat yang basah, air tawar, air laut dan merupakan
anggota penyusun plankton. Diperkirakan crhysophyceae
sekitar 200 genera dan 1000 spesies. Sebagian besarhidup di air tawar, hanya
beberapa spesies yang hidup atau ditemukan di air payau atau air asin.Kloroplas
ganggang ini berbentuk cakram, pita, atau oval. Secara sederhana reproduksi
vegetatif alga ini dengan membelah diri atau dengan zoospora
spermatozoid.
B.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
i.
Untuk mengetahui
lebih jauh tentang ganggang chrysophyceae
ii.
Mengetahui
peranan ganggang emas-coklat ini dalam kehidupan sehari-hari
iii.
Mengetahui susunan
sel maupun susunan tubuh dari chrysophyceae
C.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ingin dibahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
i.
Bagaimana
ciri-ciri yang dimiliki oleh alga kelas chrysophyceae?
ii.
Bagaiman alga chrysophyceae dapat berkembang biak?
iii.
Apakah peranan
alga chrysophyceae dalam kehidupan
sehari-hari?
D.
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang diharapkan dapat dihasilkan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
i.
Mahasiswa dapat
mengetahui dan memahami tentang apa dan bagaimana alga yang tergolong dalam chrysophyceae tersebut
ii.
Mahasiswa dapat
mengembangkan lebih dalam lagi mengenai penggunaan chrysophyceae untuk dimanfaatkan lebih luas lagi
iii.
Sebagai bahan
pembelajaran yang penting.
BAB 2
PEMBAHASAN
Nama "Chrysophyceae" diambil dari bahasa Yunani, yaitu Chrysos yang berarti emas. Chrysophyceae
atau alga coklat keemasan meupakan kelas yang berasal dari filum chrysophyta. Alga coklat keemasan ini
biasanya ditemukan di habitat air tawar, air laut dan tempat basah yang lainnya
yang merupakan penyusun plankton. Ganggang keemasan hidup secara fotoautotrof,
artinya dapat mensintesis makanan sendiri dengan memiliki klorofil untuk
berfotosintesis.
A.
Susunan
Tubuh
Chrysophyceae memiliki jenis yang bermacam-macam, namun
susunan tubuh dari alga yang satu ini terbagi menjadi beberapa bagian , yakni :
i.
Berbentuk
sel tunggal
Contohnya : Ochromonas,
Sel tubuhnya berbentuk bola yang dilengkapi
dengan 2 flagel sebagai alat gerak. Kedua flagel tersebut tidak sama panjang.
Di dalam sitoplasmanya terdapat beberapa organel penting, seperti kloroplas
yang berbentuk lembaran melengkung, vakuola, stigma, dan nukleus.
ii.
Berbentuk
Koloni
Contonya : Synura,
Koloninya berbentuk bola atau elip. Koloni
terdiri atas banyak sel berbentuk buah pear, berdekatan pada bagian postereor.
Masing-masing sel memiliki dua kloroplas dan dua flagela yang tidak sama
panjang (heterokon) sel ditutupi oleh sisik yang terbuat dari silika dan
everlap satu dengan yang lain seperti genteng atap. Synura berbeda dengan chrysophyceae yang berflagel yang lain
dalam hal ;
ü Synura mempunyai klorofil a dan c1
(bukan c2)
ü Synura tidak mempunyai aparatus foto reseptor
ü Flagellum pleuronematic (tinsel) ditutupi oleh
sisik organik yang kecil (mastigonem) yangdihasilkan oleh golgi aparatus
iii.
Amoeboid
Contohnya : genus Rhizochrysis
Sel telanjang memiliki pseudopodia yang besar
atau biasa disebut dengan rhizopodia. Pseudopodia dignakan untuk mengambil
makanan padat.
iv.
Palmelloid
(tetrasporal)
Sel-sel tertanam dalam pembungkus dari lendir
(musilage), berbentuk koloni dan mirip alga hijau tetraspora.
v.
Coccoid
Alga ini nonmotil atau tidak memiliki flagel,
masing-masing sel dikelilingi oleh dinding sel. Kadang-kadang sel menyatu dalam
koloni. Selnya bundar atau oval.
vi.
Filamentous
(trichal)
Sel-selnya
menyatu dalam filamen bercabang atau tidak bercabang.
vii.
Thalloid
Sel-selnya menyatu dalam jaringan parenchymatis. Masing-masing mampu
memunculkan zoospora, dengan single flagellum yan besar.
B.
Susunan Sel
Umumnya
ganggang ini tidak memiliki dinding sel. Bila mempunyai dinding sel, biasanya terdiri dari lorika atau bisa
juga tersusun dari lempengan silicon atau bisa juga dari cakram kalsium karbonat. Ganggang jenis ini mempunyai alat gerak
yang berupa flagella yang tidak sama jumlahnya tiap marga. Di antara anggota Chrysophyceae banyak yang mempunyai dua
tipe flagel, yaitu tipe wiphlas dan tinsel. Pada beberapa spesies, seperti Ochromonas memiliki 2 flagella yang
tidak sama ukuran daan susunannya. Flagellum yang
lebih panjang menuju ke depan selama berenang disebut tinsel atau
pleuronematic. Sebaliknya, flagellum tipe whiplas yang mengarah ke belakang,
pendek dan tumpul, tampak halus dan besar. Rambut flagellum (mastigonem) pada
flagellum pleuronematik (tinsel) masing-masing terdiri dari tiga bagian yaitu ;
dasar (pangkal), tangkai tubular, dan tiga ujung rambut.
Di dalam salah satu kloroplas yang posisinya dekat
dengan pangkal flagellum terdapat bintik mata. Bintik mata (stigma) ini
termasuk organella yang tanggap terhadap cahaya, terdiri atas kumpulan
butiran-butiran lemak yang berwarna merah karena pigmen karotenoid.
Terdapat satu atau dua vakuola kontraktil dalam sel.
Masing-masing vakuola kotraktil terdiri atas vesikel kecil yang berdenyut
dengan interval yang teratur, mengeluarkan isinya dari sel. Fungsi utama dari
vakuola kontraktil ii adalan sebagai osmoregulator, yakni menaga sel agar tidak
pecah dengan cara mengeluarkan air berlebih dan materi berlebih yang tidak
diperlukan oleh tubuh sel.
Algae jenis ini mempunyai pigmen keemasan yang sering
disebut dengan karoten, klorofil a, b, dan c, beta karoten, xantofil berupa
lutein, dindinoxantin, fukoxantin, dan dinixantin. Cadangan makanan berupa
chrysolaminarin (leukosin), aβ-1,3
ditemukan di dalam vakuola khusus yang terdapat dalam vakuola khusus
yang terdapat pada bagian posterior sel. Cadangan makanan ang lain adalah
berupa lemak.
Ada berbagai cara
chrysophyceae untuk memperoleh
nutrisi, yaitu : fotoautotrop, sapotrof, dan fagotrof.
C.
Reproduksi
I.
Reproduksi
seksual
Beberapa anggota crhysophyceae
seperti dinobryon, menunjukkan
isogami. Selama reproduksi seksual dua sel vegetatif berfungsi sebagai gamet
dan menyatu. Pada spesies tertentu flagella antereor kedua sel saling
melingkari satu dengan yang lainnya, kemudian sel meninggalkan mangkuknya dan
menyatu (hologami). Zigot kemudian membentuk kista.
![](file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CPRONET%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image004.png)
Pada chrysophyceae
bentuk koloni synura petersenii,
gamet jantan ditarik oleh hormon yang disekresikan oleh betina, secara
morfologi sel jantan dan betina sama tetapi berbeda pada sel vegetatifnya.
Gamet jantan meninggalkan koloni induk, berenang menuju gamet betina yang
berada pada koloni betina kemudian menyatu hasil penyatuan antara gamet jantan
dan gamet betina adalah kista zigot yang memounyai silika. Perkecambahan kista
diikuti meiosis. Siklus hidup haplontik.
II.
Reproduksi
aseksual
Pada spesies yang soliter, seperti pada chrysomonadalis, melakukan reproduksi
aseksual dengan melakukan pembelahan sel secara longitudinal yang menghasilkan
2 sel anak. Sedangkan pada chrysomonadalis
yang koloni, dengan pembentukan koloni baru melalui lepasnya satu protoplas
yang kemudian berkembang menjedi koloni baru.
Pada chrysococcales
dan chrysotrichales reprouksinya
melalui zoospora uniflagella atau zoospora biflagella yang tak sama panjang.
Terdapat pula pada jenis chrysophyceae yang lain
dengan membentuk statospora atau spora istirahat. Statospora ada yang bebentuk
bola, ellip atau oval dengan permukaan luar halus atau dengan berbagi ornamen
seperti duri,kutil atau lengan. Statospora memiliki lubang dengan kerah yang
tertutup sumbat.
Di dalam kista terdapat inti, kloroplas dan cadangan
makan melimpah. Setela masa dormansi, kista melepaskan isinya dan membentuk
satu sampai beberapa flagella.
D.
Klasifikasi
Chrysophyceae dibedakan menjadi empat ordo yaitu :
·
Ordo 1 : Ochromonadales , mempuyi flagella yang
tidak sama panjang terdapat pada bagian antereor sel
·
Ordo2 :Chromulinales , satu flagellum,
flagellum kedua mengalami reduksi mnjai pendek.
·
Ordo 3: Pedinellales, satu flagellum
·
Ordo 4: Dictyochales , sel dilindungi dinding
yang terbuat dari silika.
E.
Peranan Chrysophyceae
Beberapa
keuntungan yang dapat dihasilkan dari alga jenis ini diantaranya adalah :
Ø Sebagai bahan penggosok, contohnya diatomie
Ø Sebagai isolasi dinamit
Ø Sebagai campuran semen
Ø Penyerap nitrogliserin pada bahan peledak
Ø Bahan alat penyadap suara
Ø Bahan pembuat cat, pernis dan piringan hitam
Ø Dll.
Selain berguna bagi kehidupan manusia tapi
bukan berarti semuanya menguntungkan, kehadiran mikroalga dalam habitat air
dapat mencemari air tersebut. Selain akan mengakibatkan timbulnya kotoran juga
dapat menurunkan kualitas air. Hal ini disebabkan karena:
·
Alga
dapat menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak
·
Alga
dapat menurunkan PH
·
Menyebabkan
warna dan kekeuhan
·
Beberepa
jenis alga dapat mengeluarkan racun
·
Dapat
mengeluarka lender yang mengakibatkan waterbloom
Ganggang keemasan sering disebut ganggang kersik karena mengandung
silikat. Ganggang jenis ini tidak begitu membahayakan karena tidak menghasilkan
racun akan tetapi ganggang ini dapat menimbulkan bau yang tidak enak. Selain
itu juga menyebabkan kekeruhan pada air.
BAB 3
PENUTUP
z Kesimpulan
Ganggang ini
kebanyakan hidup di air laut atau air tawar. Susunan tubuhnya ada yang
berbentuk sel tunggal (contohnya ochromonas) dan ada yang berbentuk
koloni (contohnya synura). Umumnya ganggang ini tidak mempunyai dinding sel.
Bila mempunyai dinding sel, biasanya terdiri dari lorika atau bisa juga
tersusun dari lempengan silicon atau bisa juga dari cakram kalsim karbonat.
Ganggang jenis ini mempunyai alat gerak yang berupa flagella yang tidak sama
jumlahnya tiap marga Cadangan makanan berupa tepung krisolaminarin.
Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan
klorofil. Tubuh ada yang bersel satu, contohnya Ochromonas dan bentuk koloni
contohnya Synura. Ochromonas Sel tubuhnya berbentuk bola yang dilengkapi dengan
2 flagel sebagai alat gerak. Kedua flagel tersebut tidak sama panjang. Di dalam
sitoplasmanya terdapat beberapa organel penting, seperti kloroplas yang
berbentuk lembaran melengkung, vakuola, stigma, dan nukleus. Ochromonas
berkembangbiak dengan membelah diri.
Peranan ganggang keemasan
dalam kehidupan diantaranya adalah berguna
sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat dinamit, membuat
saringan, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis, dan piringan
hitam.
DAFTAR
RUJUKAN
ü Buku ajar Botani Tumbuhan Berthalus Alga, Universitas Negeri Malang.
0 komentar :
Posting Komentar
jangan lupa comment ya teman-teman.. :D