Riccia, Marchantia, Anthoceros

Minggu, 01 April 2012

Riccia, Marchantia, Anthoceros



Topik                  : Mengamati struktur morfologi dan anatomi talus vegetative dan sporofit pada Riccia, Marchantia, dan Anthoceros
Tanggal              : 26 Maret 2012
Dasar Teori         :
            Lumut merupakan tumbuhan darat sejati,  walaupun masih menyukai temoat yang lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut  (spaghnum sp). Pada lumut, akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekat dengan perantaraan Rhizoid (akar semu), oleh karena itu tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan anatara tumbuhan bertalus dengan tumbuhan berkormus. Lumut ini mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof. Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifil.

            Lumut merupakan tumbuhan kecil, lembut. Mereka tidak mempunyai bunga atau biji, dan daun-daun yang sederhananya menutupi batang liat yang tipis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil  tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya. Klasifikasi tradisional menggabungkan pula lumut hati ke dalam Bryophyta.
            Lumut juga di bagi oleh beberapa jenis, diantaranya adalah Riccia, Marchantia, Anthoceros. Pada Riccia adalah genus dari liverworts dalam urutan Marchantiales . Salah satu yang lebih dari 100 spesies dalam genus ini adalah "riccia ramping" ( Riccia fluitans ), yang dapat ditemukan mengambang di kolam, dan kadang-kadang digunakan dalam akuarium. Tubuh tanaman adalah talus yang tidak dibedakan ke dalam akar, batang dan daun. Talus ini dorsiventrally dibedakan, dan dikotomus bercabang untuk membentuk roset a. Permukaan (dorsal) atas talus adalah hijau dengan pertengahan punggung sulkus (alur atau alur) dan pori-pori udara kecil.
Permukaan (ventral) lebih rendah memiliki punggung pertengahan ventral membawa satu baris sisik multiseluler di kedua sisi punggung bukit. Timbangan adalah multiseluler dan ungu karena pigmen antosianin . Ada banyak uniseluler rhizoids dari dua jenis di permukaan ventral. Salah satu jenis disebut halus dan jenis lainnya adalah rhizoids dipatok atau tuberculated; ini membantu dalam pelabuhan dan penyerapan. Permukaan bagian dalam halus rhizoids halus sedangkan pada rhizoid tuberculate akan memiliki antena internal dinding sel proyeksi.
Pada Marchantia, Ini adalah tanaman sederhana tanpa akar atau sistem vaskuler . Mereka pernah dianggap berhubungan dengan lumut dan bagian dari divisi Bryophyta , tetapi baru-baru telah ditetapkan pabrik mereka sendiri divisi, Marchantiophyta . Talus marchantia menunjukkan diferensiasi menjadi dua lapisan: sebuah fotosintesis atas atau wilayah assimilatory dan wilayah penyimpanan yang lebih rendah dengan epidermis atas didefinisikan dengan baik dengan saluran udara (gentong). Ini fitur cangkir kecil seperti struktur yang disebut cangkir gemmae, yang digunakan untuk reproduksi aseksual. Multiseluler sisik berwarna ungu dan rhizoids uniseluler yang hadir pada permukaan ventral talus tersebut. Antheridia dan archegonia yang hadir pada gametophores tegak khusus yang disebut antheridiophores dan archegoniophores masing lahir pada thallai terpisah.
Namun, pada Anthoceros adalah genus dari hornworts dalam keluarga Anthocerotaceae. Genus ini adalah global dalam distribusinya. Namanya berarti 'bunga tanduk', dan mengacu pada tanduk berbentuk karakteristik sporofit bahwa semua hornworts menghasilkan. Warna gelap dari spora adalah cara termudah untuk membedakan Anthoceros dari genus terkait Phaeoceros , yang menghasilkan spora yang berwarna kuning. Genus ini dibedakan dengan memiliki spora yang berwarna coklat tua sampai hitam, yang relatif berenda talus bila dibandingkan dengan Phaeoceros, dan rongga yang lebih besar dan lebih internal dari Phaeoceros.

Alat dan Bahan           :
1.     Mikroskop Cahaya
2.     Mikroskop Stereo
3.     Riccia
4.     Marchantia
5.     Anthoceros
6.     Mangkuk air
7.     Pipet tetes
8.     Kaca benda
9.     Kaca penutup
10.  Silet
11.  Gabus
12.  Loupe
13.  Preparat arkegonium dan anteridium Marchantia

Langkah Kerja            :
1.      Menyiapkan Alat dan Bahan yang telah di tentukan
2.      Memotong Riccia/Marchantia/Anthoceros menjadi sayatan sangat tipis
3.      Setelah mendapatkan sayatan yang sempurna lalu di masukkan ke kaca benda
4.      Lalu, taruh kaca benda yang berisi sayatan di miskroskop stereo
5.      Kemudian, meneliti tiap segmen atau struktur dari tiap-tiap jenis lumut
6.      Meyiapkan mikroskop cahaya untuk mengetahui tiap-tiap lumut yang ditentukan



Data Pengamatan        :
























Analisis Data               :


Pembahasan                :
Lumut Hati Bertalus
Tubuh tumbuhan kelompok ini menunjukkan cirri – cirri tertentu secara perlahan dari tumbuhan darat dini tanpa pembuluh yang tidak dimiliki oleh nenek moyangnya yang hidup di air. Diantaranya adalah rizoid dan bagian lain yang dapat beradaptasi terhadap habitat daratan, seperti halnya adanya jaringan kutikula yang menutupi lapisan epidermis dan spora berdinding tebal yang disesuaikan dengan penyebaran melalui udara.
Bentuknya menarik, bercuping – cuping atau bercabang – cabang. Setiap kali talus membagi diri, pembagiannya menggarpu menjadi 2 cabang yang sama atau lebih. Pertumbuhannya terjadi melalui aktivitas dari satu atau lebih sel ujung yang ada pada lekukan – lekukan talus. Talus bercuping ini bentuknya serupa dengan hati mamalia, oleh karena itu dinamakan lumut hati.







Reproduksi tumbuhan dilakukan melalui fragmentasi talus dan melalui spora yang dibentuk pada proses seksual. Organ seksual pada Ricciocarpus terdapat pada bagian dorsal seperti terlihat pada gambar di bawah ini :










Organ betina berupa arkegonium, bentuknya seperti botol atau labu dan berisi sel telur di dasarnya. Diatas sel telur terdapat semacam sumbat yang dinamakan sel kanal ventral. Leher arkegonium berisi sederetan sel yang dinamakan sel kanal leher.

Organ jantan berupa anteridium, bentuknya oval dengan dinding satu lapis sel. Dinding yang berbentuk pagar ini melingkupi massa sel yang amat kecil yang berkembang menjadi sperma.
Prosesnya : Pada saat penyerbukan, anteridium merekah dan sperma melepaskan diri. Pada waktu yang bersamaan, sel kanal leher dan sel kanal ventral pada arkegonium mengalami degenerasi untuk membentuk massa protoplasma yang melepaskan diri dari ujung arkegonium. Sperma berenang menuju ke arkegonium melalui air yang ada di sekitar alur. Mereka selanjutnya terjerat oleh lender yang ada pada ujung arkegonium dan setelah itu masuk ke dalam leher arkegonium. Salah satu sperma akhirnya menembus sel telur. Sel telur yang sudah dibuahi itu mengalami pembesaran dan dibungkus dengan membrane selulosa yang tipis. Hasil perkawinan, yaitu zigot, menjalani serangkaian pembelahan sel dan membentuk suatu massa sel yang bundar, yang disebut embrio.
Siklus hidup Ricciocarpus, secara gambaran umum sama dengan siklus hidup semua lumut.
Spora yang dibentuk dari sel induk spora cenderung membentuk kumpulan yang bundar yang terdiri dari 4 spora, kumpulan ini disebut tetrad. Bersamaan dengan masaknya spora, kapsul juga pecah sehingga gerakan spora menjadi lebih cepat. Akhirnya spora terlepas karena talus membusuk, dan berkecambah pada musim berikutnya.

Lumut Tanduk ( Anthocerotales )
Genus yang paling terkenal adalah Anthoceros, dan spesies – spesiesnya agak umum di jumpai di tepi sungai atau danau dan acap kali sepanjang selokan, tepi jalan yang basah atau lembab. Tubuh utama adalah gametofitnya yang berwarna biru gelap, berlekuk – lekuk dan bentuknya agak bulat. Sel – sel nya biasanya mengandung satu kloroplas yang besar dan mencakup pirenoid. Sporofit biasanya kapsul berbentuk silinder yang berbentuk silinder yang berbentuk bulir, dengan panjang beberapa sentimeter, dan kadang – kadang sampai 5 – 6 cm. pangkal sporofit di bungkus dengan kelubung dari jaringan gametofit. Dasar kapsul meluaas arah ke bawah sebagai kaki, suatu organ untuk melekat dan menyerap, tebenam dalam – dalam di dalam jaringan talusnya.
Struktur kapsul Anthoceros dalam beberapa segi menyerupai kapsul tumbuhan lumut. Irisan melintang melalui kapsul menunjukkan kelompok sel – sel steril yaitu kolumela,. Sekeliling kolumela terdapat silinder berongga yang berisi elater dan tetrad spora. Kedua struktur ini secar vertical memanjang ke seluruh kapsul. Di luar ada zone sel – sel steril yang terlindung oleh epidermis diselingi oleh stomata yang sam dengan stomata pada tumbuhan berpembuluh.
Adanya kloroplas dalam sel – sel daerah steril tadi menyebabkan sporofit matang hamper seluruhnya tidak bergantung pada gametofit akan bahan makanan, meskipun masih memerlukan air dan mineral dari gametofit. Bila menjadi matang, dinding kapsul membelah menjadi dua katup dan spora – spora dilepaskannya.
Setelah beberapa saat tumbuh, kapsul itu memanjang karena aktivitas daerah meristematik di dasarnya. Zona ini menghasilakn semua macam sel yang terdapat dalam kapsul matang – jaringan steril dan jaringan penghasil spora. Jadi selagi spora tersebut masak dan ditebaskan dari bagian atas kapsul, maka spora bar uterus menerus dihasilkan di bawahnya. Pada beberapa spesies kapsulnya tumbuh membentuk spora baru selama gametofitnya hidup.
Marchantia

Struktur talusnya lebih kompleks daripada Ricciocarpus. Talusnya (gametofit) lebih terspesialisasi, dan organ seksual betina pada banyak spesies muncul di atas talus yang bertangkai yang disebut reseptakel. Permukaan talusnya terdiri dari lempengan yang berbentuk intan.
Reproduksi seksual pada Marchantia melibatkan 2 jenis tumbuhan, yaitu tumbuhan jantan, yang mengandung reseptakel anteridium, dan tumbuhan betina yang mengandung reseptakel arkegonium.
Tangkai yang mendukung dasar bunga itu tumbuh pada cabang vertikel talusnya. Dasar bunga betina agak melebar dan berbentuk paying, dengan cuping yang berbentuk jari. Arkegonia tumbuh pada alur – alur di antara cuping – cuping dengan leher menekuk ke bawah. Dasar bunga jantan bentuknya seperti cakram. Anteridia merekah di ujungnya dan sperma melepaskan diri dengan bantuan air hujan kea rah arkegonia yang dekat tumbuhan tersebut. Penyerbukan selanjutnya berlangsung sama seperti pada Ricciocarpus.
Di samping mengadakan reproduksi seksual dengan spora, banyak diantara spesies lumut hati, berkembang biak secara vegetatif. Setelah bagian tumbuhan yang sudah tua mati pada pangkal percabangan talus, maka kedua cabang yang ada tumbuh menjadi tumbuhan tersendiri. Pada beberapa lumut hati, termasuk Marchantia, terdapat struktur khusus untuk reproduksi vegetative yang dinamakan gemme. Gemma ini tumbuh pada struktur yang seperti mangkuk disebut cupule atau kupula pada talus bagian atas. Pada Marchantia, kupula berbentuk mangkuk dan gemmanya sangat kecil berbentuk lensa yang menempel pada tangkai pendek di dasar kupula. Gemma dapat terlepas bebas oleh air hujan dan dapat terbawa agak jauh dari tetuanya. Bilamana gemma melekat pada pipih di tanah, maka dari bagian bawahnya keluar rizoid, lalu talus yang baru akan berkembang.
Salah satu peranan atau manfaat ialah memperlambat proses erosi. Lumut sejati yang bagaikan permadani itu mempunyai daya simpan air yang lebih besar daripada lapisan daun mati. Karena itu lumut sejati memperlambat alir permukaan yang cepat dari air hujan dan salju yang cair. Selain itu, tegakan lumut sejati yang rapat menahan partikel tanah.
Beberapa tumbuhan lumut dimanfaatkan sebagai ornamen tata ruang.
Tumbuhan lumut yang tumbuh di lantai hutan hujan membantu menahan erosi, mengurangi bahaya banjir, dan mampu menyerap air pada musim kemarau.

Kesimpulan                 :
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan perintis, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya. Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut (sphagnum sp.). Pada lumut, akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekat dengan perantaraan Rhizoid (akar semu), oleh karena itu tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan ber-Talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-Kormus (Kormofita). Ciri – cirri tumbuhan lumut :

- Daunnya berwarna hijau, karena memiliki plastida yang mengandung klorofil a dan klorofil b sehingga mampu berfotosintesis

- Belum memiliki xilem dan floem, organ penyerap haranya adalah rizoid yang tampak seperti rambut/benang

- Daun lumut umumnya setebal satu lapis, kecuali ibu tulang daun lebih dari satu lapis

- Tubuhnya terdiri atas bagian gametofit dan sporofit

- Mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan

Daftar Pustaka
bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor…/0013%20Bio%201-3b.html
ugeex.blogspot.com/2009/03/makalah-lumut.html

6 komentar :

  1. I like your post & I will always be coming scr888 apk free download frequently to read more of your post. Thank you very much for your post once more.

    BalasHapus
  2. I have read many blogs tm.918kiss-kiosk.con in the net but have never come across such a well written blog. Good work keep it up

    BalasHapus
  3. I have read many blogs in the net but tm.scr888 casino download apk have never come across such a well written blog. Good work keep it up

    BalasHapus
  4. It was another joy to see your Ultra Test XR post. It is such an important topic and ignored by so many, even professionals. I thank you to help making people more aware of possible issues. Great stuff as usual...

    BalasHapus
  5. joker123 agent I wanted login joker123 to thank you for this great blog download joker123 iphone! I really enjoying daftar joker123 every little bit of it and I have you bookmarked to check out new stuff you link login joker123 post.

    BalasHapus

jangan lupa comment ya teman-teman.. :D