makalah anatomi buah

Kamis, 31 Januari 2013

makalah anatomi buah




BUAH

Pembentukan buah terjadi setelah peristiwa fertilisasi (pembuahan). Dinding ovarium akan menjadi dinding buah dan bakal buah akan menjadi buah.
Buah dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu buah sejati dan buah semu. Berdasarkan asalnya, buah diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu buah sejati tunggal, buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk.
a.       Buah yang berasal dari pertumbuhan ovarium disebut dengan buah sejati. Contohnya : pepaya (Carica papaya), mentimun (Cucumis sativus), buncis (Phaseolus vulgaris), mangga (Mangifera indica), anggur (Vitis vinifera).
-          Buah sejati tunggal berasal dari bunga tunggal atau bunga majemuk yang masing-masing bunga tersebut akan membentuk satu buah. Buah tunggal dapat berupa buah kering atau buah berdaging. Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu  :
(1) Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, dan biasanya kalau masak tidak pecah, dan

(2) Buah sejati tunggal kering yang mengandung lebih dari satu biji, apabila telah masak dapat pecah menjadi beberapa bagian.
-          Buah sejati berganda berasal dari bunga yang memiliki banyak putik dan membentuk satu buah.
Contoh : buah sirsat (Annona muricata).
-          Buah sejati majemuk berasal dari bunga majemuk yang menghasilkan satu buah. Contoh : buah pace (Morinda citrifolia).



Gambar : Buah Sejati Tunggal dari Bunga Tunggal (A) pada Capsicum fruetecens dan buah tunggal dari bunga majemuk (B) pada Mangifera indica, (C) Buah berganda pada Annona muricata, dan Buah Majemuk pada Morinda citrifolia.
Sumber : e-learning um.ac.id

b.      Buah yang berkembang dari bagian bunga yang lain atau berkembang dari ovarium yang disertai bagian bunga yang lain dinamakan buah semu. Buah semu contohnya jambu monyet (Anacardium occidentale) , jambu air (Eugenia aquea), ciplukan (Physalis peruviana), dan buah nangka (Artocarpus integra).
Gambar : Buah Semu  (A) Eugenia aquea, buah yang dimakan berasal dari sepalum (B) Anacardium occidentale, tangkai bunga berkembang bersama ovarium (C) Physalis peruviana, sepalum berkembang menyelubungi ovarium yang juga berkembang menjadi buah dan (D) Passiflora foetida, sepalum berkembang bersama ovarium
Sumber : e-learning um.ac.id

Struktur Anatomi Buah
a.      Struktur Anatomi Perikarpium
Buah terbentuk setelah terjadi peristiwa pembuahan. Dinding ovarium akan berkembang menjadi dinding buah. Buah memiliki dinding yang terdiri dari dua lapis atau tiga lapis. Dinding buah dinamakan perikarpium. Buah yang memiliki dua lapis dinding bagian yang terluar dinamakan eksokarpium dan di dalamnya disebut endokarpium. Buah yang memiliki tiga lapis dinding, bagian terluar disebut eksokarpium, bagian tengah dinamakan mesokarpium, dan bagian terdalam disebut endokarpium.
Eksokarpium biasanya terdiri dari satu lapis sel dengan susunan rapat dan ada yang memiliki kutikula seperti epidermis. Mesokarpium terdiri dari beberapa lapis jaringan parenkimatis yang di dalamnya dapat ditemukan berkas pengangkut, idioblas minyak, amilum, lendir, dan kristal kalium oksalat. Endokarpium biasanya terdiri dari satu lapis sel yang berkembang dari epidermis dalam daun buah. Eksokarpium dan endokarpium buah yang masak terdiri dari satu lapis epidermis atau beberapa lapis sel yang masing-masing dapat dibedakan dengan jelas dengan mesokarpium. Jaringan yang menyusun perikarpium saling berlekatan sehingga tidak dapat dipisahkan satu persatu. Eksokarpium beberapa tanaman memiliki stomata, misalnya eksokarpium Cucurbita pepo. Eksokarpium Lycopersicon esculentum dan Capsicum sp. tidak ditemukan stomata.


Gambar : Sayatan Paradermal Perikarpium Glycine max memiliki stomata dan trikomata.
Sumber : e-learning um.ac.id
Perikarpium buah berdaging, seperti Lycopersicon esculentum terdiri dari perikarpium yang di dalamnya terdapat jaringan yang merupakan perkembangan plasenta yang dilekati banyak biji, eksokarpium terdiri dari satu lapis epidermis dan diikuti oleh 3-4 lapis sel kolenkima. Sel epidermis berukuran besar dan tidak memiliki stomata. Mesokarpium terdiri dari jaringan yang terdiri dari sel-sel berdinding tipis dan memiliki banyak ruang antarsel.
b.      Struktur Anatomi Buah Buni
Buah buni memiliki perikarpium yang tebal dan berair. Perikarpium berdiferensiasi menjadi eksokarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Eksokarpium dapat mengandung pigmen. Mesokarpium terdiri dari sel-sel parenkima yang berlapis-lapis dan kebanyakan dapat dimakan, endokarpium merupakan lapisan yang tipis atau keras.
Di dalam buah terdapat satu atau banyak biji. Contoh buah buni di antaranya Lycopersicon esculentum, Carica papaya, Averrhoa carambola, dan lain sebagainya. Buah Lycopersicon esculentum merupakan buah tunggal dengan satu ruang, di dalamnya terdapat banyak biji. Perikarpium mengandung pigmen kromoplas. Plasenta terletak di tengah ruang buah. Buah Carica papaya dibentuk dari lima karpelum yang saling berlekatan di bagian tepi sehingga terbentuk satu ruang buah. Plasenta terdapat di helaian daun buah. Buah Averrhoa carambola dibentuk 5 daun buah, yang masing-masing berlekatan di bagian dalam saja dan di bagian luar daun buah tidak berlekatan sehingga tampak seperti bintang dengan ruang buah yang sempit.

Gambar : Beberapa Contoh Buah Buni (A) Lycopersicon esculentum (B) Carica papaya (C) Averrhoa carambola
Sumber : e-learning um.ac.id

Contoh buah berdaging misalnya pala, belimbing manis, dan lombok. Struktur anatomi perikarpium buah berdaging memiliki jaringan parenkimatis yang tebal di bagian mesokarpium atau endokarpiumnya.

1) Pala (Myristica fragrans)
Buah pala merupakan buah tunggal dengan satu ruang yang berisi satu biji.

Gambar : Buah Pala (Myristica fragrans) dan Bijinya, B-E : sebagian Jaringan Irisan Melintang Perikarpium (a: perikarpium, b :arilus, c: kulit biji, al : epidermis, a2 : jaringan parenkima, a3 : brakhiskereida)
Sumber : e-learning um.ac.id

Epidermis tersusun dari dua lapis yang berbentuk pipih berwarna coklat dan berkutikula. Lapisan epidermis merupakan lapisan eksokarpium buah pala. Mesokarpium terdiri dari jaringan parenkima yang berlapis-lapis dengan bentuk sel isodiametris, di dalamnya ditemukan kelompok-kelompok brakhisklereida dengan bentuk bulat dan noktah yang bercabang-cabang. Berkas pengangkut yang bertipe kolateral ditemukan di bagian tengah mesokarpium. Di dalam mesokarpium juga ditemukan sel-sel minyak yang berbentuk bulat dikelilingi oleh sel khusus yang tidak sama dengan sel-sel parenkima di sekitarnya.
2) Cabe Rawit (Capsicum fruetecens)
Perikarpium buah cabe rawit terdiri dari lapisan eksokarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Lapisan eksokarpium berupa jaringan epidermis yang tersusun rapat. Lapisan mesokarpium disusun oleh jaringan parenkimatis. Di dalam jaringan parenkimatis tersebar berkas pengangkut. Sel-sel raksasa (Giant Cell) ditemukan di bagian paling dalam dari mesokarpium. Endokarpium terdiri dari sel epidermis dalam yang berbatasan langsung dengan sel raksasa dan ruang ovarium. Buah cabe rawit memiliki dua ruangan yang dibentuk dari sekat sempurna pada ruang buah.

Gambar : Irisan Melintang Buah Capsicum fruetecens. a: epidermis luar, b : jaringan parenkima, c: berkas pengangkut, d: sel raksasa, e : epidermis dalam, f : septum, g: biji, h : ruang buah.
Sumber : e-learning um.ac.id
3) Belimbing Manis (Averrhoa carambola)
Buah belimbing manis memiliki perikarpium yang terdiri dari dua bagian yang meliputi eksokarpium dan endokarpium. Eksokarpium terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk isodiametris. Lapisan terluar dari kulit buah belimbing yang sangat muda memiliki trikoma glanduler yang terdiri dari satu deret dengan tiga sel tangkai yang berbentuk segiempat dengan satu sel kepala yang berbentuk bulat dan mengandung sekret yang berwarna kuning. Sel kepala trikoma glanduler memilki lapisan kutikula. Trikoma non glanduler juga ditemukan pada lapisan terluar dari eksokarpium. Trikoma non glanduler terdiri dari satu deret sel dengan jumlah dua sampai tiga sel yang berujung runcing. Trikoma-trikoma tersebut gugur saat buah masak.
Endokarpium disusun oleh jaringan parenkimatis yang berlapis-lapis. Di dalam jaringan parenkima ditemukan berkas pengangkut. Parenkima yang menyusun endokarpium banyak mengandung ruang antarsel yang luas. Ruangan yang terbentuk dari perikarpium sangat sempit.

4). Buah Pepo pada Tumbuhan Cucurbitaceae
Buah berkembang dari bagian bawah bakal buah bersama dengan jaringan di luar bakal buah, karena itu dinding buah tersusun dari perikarp dan jaringan di luar bakal buah, tidak ada jaringan pembatas antara kedua jaringan tersebut. Struktur dinding buahnya padat, dibawah epidermis luar terdapat lapisan kolenkimatis. Daerah selanjutnya tersusun atas jaringan parenkima yang sebagian dari parenkima ini mengandung kloroplas, di daerah ini pada beberapa marga terdapat lapisan sklereida yang bersambung atau terpisah. Daerah ketiga terdiri atas parenkima berdaging. Berkas vaskular terletak dibagian berdaging pada dinding buah. Epidermis dalam yang menggantung biji pada banyak spesies berupa membran tipis yang transparan.

5). Buah Batu (misalnya Prunus)
Buah batu adalah buah berdaging dari bakal buah yang menumapang, dan ditandai dengan endocarp berbatu, mesokarp berdaging, dan eksokarp yang relatif tipis tersusun dari epidermis  dan kolenkima subepidermis. Berkas vaskular terdapat di bagian yang berdaging dan endokarp berbatu. Epidermis dalam membentuk lapisan sklereida memangajng vertikal berlapis, daerah sebelah luarnya ialah lapisan sklereida memanjang secara tangensial berlapis, dan dua sampai empat lapis lebih luar lagi berdiferensiasi menjadi sklereida yang isodiametris.

6). Buah Pyrus (misalnya apel)
Buah Pyrus merupakan buah berdaging dari bakal buah tenggelam dan bagian-bagian di luar bakal buah membentuk bagian pokok yang berdaging pada dinding buah. Sebagian besar daging buah dari buah apel tersusun atas jaringan parenkima. Perikarp tersusun dari eksokarp parenkimatis berdaging, bercampur dengan parenkim luar bakal buah, dan endokarp tersusun dari sklereida. Epidermis luar mengandung antosianin dan flobalen yang memberikan warna khas kulit beberapa varietas apel.

c.       Struktur Anatomi Buah Kering
Buah kering contohnya buah adas (Foeniculum vulgare), ketumbar (Coriandrum sativum), padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), pulutan (Urena lobata), lada hitam (Piper nigrum), dan lain sebagainya. Buah adas dikatakan sebagai cremokarp yang tersusun dari dua merikarp yang menempel pada karpofor yang terdapat di tengah buah. Karpofor merupakan sumbu yang terdapat di tengah buah.
Buah adas termasuk buah kering yang kulit biji tidak dapat dipisahkan dari kulit buahnya. Setiap merikarp memiliki dua sisi yang mencolok. Sisi luar cembung disebut dengan sisi dorsal dan bagian sisi dalam berbentuk datar dinamakan sisi komisural. Sisi dorsal memiliki tiga rigi sedang sisi komisural memiliki dua rigi. Dibagian sisi komisural di temukan rafe yang merupakan bekas funikulus. Berkas pengangkut ditemukan di daerah rigi, di antara kedua berkas pengangkut ditemukan adanya vitae yang merupakan kelenjar minyak yang terdiri dari satu ruang yang dikelilingi oleh sel-sel epitel. Vitae berisi minyak menguap, berbau khas dan berwarna kuning. Eksokarpium disusun oleh satu lapis epidermis yang berbentuk poligonal, memanjang ke arah tangensial dan diselubungi oleh kutikula. Mesokarp disusun oleh beberapa lapis sel parenkima dengan dinding yang tidak menebal atau menebal dengan bentuk jala. Sel-sel sklerenkimatik mengelilingi berkas pengangkut yang bertipe kolateral dikelilingi sel-sel sklerenkimatik di bagian dalam. Endokarpium terdiri dari sel-sel yang sempit memanjang, tersusun seperti lantai disebut sel parket. Testa terdiri dari selapis sel yang berwarna kuning. Endosperm berisisi sel-sel poligonal, bersifat parenkimatis, mengandung tetes-tetes minyak dan butir aleuron. Embrio terletak pada bagian apikal dari merikarp. Di dalam rafe juga ditemukan berkas pengangkut. Karpofor terdiri dari sel-sel sklerenkimatik.


1.      Struktur anatomi dinding buah kering yang dapat pecah
Dinding buah pecah umunya terdapat pada buah yan berbiji banyak. Contoh buah kering pecah ialah buah polong. Eksokarp mungkin hanya terdiri atas epidermis saja atau epidermis dan lapisan subepidermis, keduanya tersusun dari sel-sel berdinding tebal. Mesokarp biasanya parenkimatis dan berdinding tipis, sedangkan endokarp biasanya terdiri atas beberapa deret sel yang berdindiing tebal.

Gambar : Penampang Melintang Perikarp Glycine. A. Penampang melintang B. sayatan memanjang (1. Eksokarp, 2. Mesokarp, 3. Endokarp )
Sumber : Esau, 1997

Contoh lainnya dari buah pecah adalah buah kotak sejati atau kapsul yang mempunyai sel-sel parenkima dan sklerenkima yang beragam penyebarannya. Misalnya pada Linum usitatissimum, perikarp dapat dibedakan menjadi bagian eksokarp yang tersusun dari sel-sel yang berlignin dan untuk mesokarp, endokarp tersusun atas jaringan parenkima.Buah kapsul Nicotina tabacum, memiliki eksokarp dan mesokarp yang parenkimatis danendokarp yang berdinding tebal yang terdiri atas dua atau tiga lapis sel.
2.      Struktur anatomi dinding buah kering yang tidak pecah
Buah tidak pecah biasanya hasil dari bakal buah yang hanya satu biji yang berkembang, meskipun mungkin ada yang lebih dari satu bakal biji. Perikarp buah tidak pecah sering mempunyai struktur yang mirip dengan kulit biji. Kulit biji yang sebenarnya pada buah demikian ini melebur dengan perikarp, misalnya buah padi atau caryopsis pada Graminae.
Buah padi (caryopsis)
Perikarp dan sisa integumennya melebur menjadi satu. Contohnya buah padi dan buah Triticum yang terdiri atas tiga bagian pokok yaitu (1) kulit buah yang meliputi pericarp, kulit biji, dan nuselus, (2) endosperma, dan (3) lembaga.
Gambar : A. Kariopsis dari Triticum, B. Penampang Membujur Perikarp Triticum. 1. Embrio, 2. Skuletum, 3. Lapisan aleuron, 4. Endosperma, 5. Perikarp, 6. Kulit biji, 7. Lapisan kutikula.
Sumber : Esau, 1997
Perikarp terdiri atas lima bagian yaitu episermis, hypodermis, zona sel berdinding tipis, sel melintang, dan sel tabung. Epidermis dan hypodermis secara bersama membentuk eksokarp. Sel-sel eksokarp memanjang sejajar dengan sumbu longitudinal buah, sel-sel ini menjadi pipih dan berdinding tebal sehingga lumennya tidak jelas ketika buah tersebut masak. Sel-sel melintang terdapat dibawah lapisan parenkimatis, berdinding tebal dan bernoktah. Sel-sel tabung membentuk lapis-dalam perikarp. Ruang antar sel luas terdapat diantara sel-sel tabung, dindingnya bernoktah dan lebih tipis dibanding yang ada pada dinding sel-sel melintang.

Daftar rujukan :
e-learning http://um.ac.id (online)
Hidayat, E. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB
Setjo, susetyoadi, dkk. 2004. Anatomi Tumbuhan. Malang : JICA
 

0 komentar :

Posting Komentar

jangan lupa comment ya teman-teman.. :D