Regulation of Gene Expression and Development in Eukaryotes I
Regulation
of Gene Expression and Development in Eukaryotes
RESUME
Untuk memenuhi
tugas mata kuliah
Genetika II
Yang dibina
oleh Prof. Dr. A. Duran Corebima, M.Pd
Oleh :
Bintang Kusuma
T.H. 110342422008
Elhah N.
Khasna 110342422034
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN
BIOLOGI
September,
2013
Setiap organisme atau individu memiliki fenotip yang berbeda-beda.
Perbedaan fenotip ini dihasilkan dari perbedaan gen dan perbedaan bentuk dari
gen (perbedaan alel) dalam genom dari beberapa organisme atau individu.
Diferensiasi sel pada eukariotik tingkat tinggi, hanya sebagian kecil (kurang
dari 10%) dari gen, yang diekspresikan pada satu jaringan.
Beberapa gen di kode oleh protein
regulator trans-acting yang berikatan dengan daerah cis-acting
dari set gen. Satu atau lebih dari gen akan diaktivasi oleh gen regulator
orignal. hsilnya akan diproduksi oleh protein regulator trans-acting yang
dihubungkan dengan set gen yang lain. Perkembangan dan diferensiasi dihasilkan
dari adanya kunci gen regulator. Hasil dari beberapa kunci gen regulator ini
akan terlihat sebagai aktivator transkripsional yang berikatan dengan promoter
atau sekuen regulator yang lain dari gen struktural yang diregulasi. Ekspresi gen diregulasi dan koordinasi
regulasi dari jalur sekuens ekspresi gen bertanggungjawab terhadap keragaman
fenotip selama perkembangan dari tumbuhan atau hewan tingkat tinggi.
Perbedaan Sel pada Eukariot Tingkat Tinggi
Selama perkembangan eukariot tingkat
tinggi diawali dengan satu sel (zigot) yang membelah secara mitosis untuk
menjadi berbagai macam tipe sel yang mana memiliki bentuk morfologi dan
komposisi molekular yang berbeda. Sel-sel tersebut sangat spesifik, dimana
hanya membawa fungsi metabolisme yang khusus pada bagian-bagian tertentu. Hal
tersebut terjadi karena pengontrolan ekspresi gen.
Pengekspresian gen ditunjukkan pada
berbagai proses yang berbeda-beda. Terkadang ekspresi gen ditunjukkan ketika
transkripsi, proses pre-mRNA, transport mRNA, translasi, post-translasi, proses
pembuatan protein, kestabian protein, dan berfungsinya enzim. Proses
pengekspresian gen terutama terjadi pada saat transkripsi dan proses pre-mRNA.
Banyak beberapa proses pada eukariot
tinggkat tinggi yang di kontrol oleh preprogrammed circuits of gene
expression. Pada kasus ini, beberapa peristiwa akan memicu ekspresi dari
satu set gen. Suatu gen akan berfungsi untuk menghentikan transkripsi pada set
gen pertama dan menghidupkan transkripsi pada set gen kedua dan seterusnya.
Pada eukariot hormon bisa memicu
ekspresi dari satu set gen, dan regulasi gen termasuk dalam pengontrol
diferensiasi. Enhancers dan silencers adalah element pengatur
regulasi pada ekspresi gen.
Contoh-contoh
Neoklasikal Perkembangan Regulasi Ekspresi Gen
Gambaran mengenai
transkripsi pada kromosom lampbrush dan amplifikasi gen-gen RNA ribosomal pada
oosit amphibi merupakan dua contoh penting terkait peristiwa regulasi ekspresi
gen yang mendahului teknologi DNA rekombinan.
Transkripsi
Kromosom Lampbrush pada Oosit Amphibi
Pada semua
organisme tingkat tinggi, fertilisasi
sel telur oleh sperma, memicu peningkatan sintesis protein yang diikuti oleh
pembelahan nucleus dan pembelahan sel pada tahapan awal embriogenesis. Pada
kebanyakan organisme eukariot, sintesis protein tidak diikuti dengan sintesis
RNA. Sebagai gantinya, semua komponen yang dibutuhkan dalam sintesis protein
telah disediakan oleh sel telur dan disimpan
dalam kondisi dorman. Komponen ini telah disintesis bersamaan dengan peristiwa oogenesis
pada tahap profase I. Pada tahapan ini, kromosom terlihat sebagai bentukan yang
disebut struktur lampbrush.
Oleh karena itu
molekul-molekul informasional yang terkait dengan sintesis protein selama tahap
pembelahan awal harus disintesis selama oogenesis. Kajian oogenesis pada
vertebrata, khususnya golongan amphibi, menunjukkan bahwa transkripsi terjadi
selama profase I (khusus tahap diploten) meiosis. Pada tahap ini, kromosom
tampak sebagai struktur lampbrush.
Sebagian
besar kromosom lampbrush dalam keadaan yang sangat terkondensasi, dan secara
transkripsi merupakan bentuk inaktif sehingga disebut area aksial dari
kromosom. Segmen tertentu dari DNA pada masing-masing kromosom lampbrush nampak
sebagai gembungan lateral yang melebar. Masing-masing gelembung terdiri atas
molekul-molekul sentral DNA yang dikelilingi oleh matriks RNA dan protein yang
baru disintesis. Dengan menggunakan pelabelan uridin [H3]
autoradiografi, gembungan kromosom lampbrush nampak terlihat sebagai daerah
transkripsi aktif. Oosit kromosom lampbrush terlihat sebagai contoh yang baik
untuk menunjukkan hubungan antara struktur dan fungsi morfologi kromosom
lampbrush menjadi suatu struktur yang berkorelasi dengan transkripsi sekelompok
gen-gen kromosomal spesifik. Gen-gen hasil transkripsi dari kromosom lampbrush
kelihatannya merupakan produk yang diperlukan selama tahap awal embriogenesis.
Gen-gen hasil
transkripsi yang disintesis selama oogenesis harus disimpan dalam keadaan
inaktif tetapi tetap dalam bentuk yang stabil (kemungkinan sebagai kompleks
RNA-protein) hingga terjadinya proses fertilisasi. Jelasnya, mekanisme regulasi
yang dilibatkan terjadi/ berlangsung pada tahap post-transkripsi (pemrosesan
RNAd)/ pada level translasi.
Sebagai tambahan,
gen-gen tertentu hasil transkripsi dan atau produk gen lainnya harus
ditempatkan di area tertentu dari sitoplasma telur selama oogenesis. Hal ini
merupakan bukti dari eksperimen-eksperimen yang menunjukkan bahwa “nasib”
sel-sel tertentu sangat tergantung pada bagian sitoplasma telur yang diterima
oleh sel pada proses awal pembelahan.
Pada kelompok amphibi
atau kemungkinan pada sebagian besar vertebrata lainnya, program genetik yang
mengontrol perkembangan awal (di atas tahap blastula) ditentukan selama
oogenesis. Pada tahap akhir perkembangan, saat diferensiasi sel mulai terjadi
(dari tahap gastrula), maka diperlukan suatu program ekspresi gen yang baru.
Amplifikasi
Gen RNAr pada Oosit Amphibi
Meskipun inisiasi
sintesis protein secara cepat mengikuti fertilisasi, akan tetapi tidak terjadi
sintesis RNAr pada embrio amphibi hingga tahap gastrula. Artinya, sejumlah
besar RNAr juga harus disintesis selama oogenesis. Pada kenyataannya, banyak
sekali telur amphibi yang mengandung sejumlah besar ribosom, pada umumnya yaitu
1012 per telur matang. Kebutuhan untuk sintesis sejumlah besar
ribosom tersebut pada gen-gen hasil transkripsi (the 40S amphibian RNAr
precursor) pada sel tunggal dihasilkan dari mekanisme amplifikasi gen spesifik.
Pada oosit amphibian, gen-gen RNAr secara selektif diamplifikasi sekitar seribu
kali untuk memfasilitasi sintesis sejumlah besar RNAr yang disimpan dalam telur
yang matang.
Gen-gen RNAr hadir
sebagai kopi berulang acak yang terletak pada NOR kromosom. Hal tersebut
ditunjukkan pada tiap-tiap NOR inti diploid Xenopus laevis. D. Brown dan
I. David menunjukkan bahwa nucleus dari oosit X. laevis mengandung
ratusan nucleolus. Masing-masing mengandung molekul DNA sirkuler yang membawa
kopian berulang secara acak dari gen tRNA. Molekul DNA ekstrakromossomal ini
bereplikasi melalui mekanisme rolling circle mechanism. Akan tetapi,
bagaimana daerah nukleolar (NOR) kromosom secara selektif bereplikasi untuk
menghasilkan molekul DNA kromosomal masih belum diketahui.
Replikasi selektif
gen-gen RNAr di dalam oosit merupakan contoh terbaik mekanisme amplifikasi gen
spesifik. Saat sejumlah besar protein spesifik diperlukan, seperti pada kasus
hemoglobin dalam sel darah merah, amplifikasi dapat diselesaikan pada tahap
translasi, masing-masing molekul RNAd dapat ditranslasi beberapa kali. Tentu
saja, hal ini merupakan suatu hal yang tidak mengkin ketika produk gen yang
diperlukan yaitu molekul RNA.
Populasi “Gen
Transcript” Berbeda pada Tipe Sel yang Berbeda
Pada eukariot tingkat tinggi, hanya
sebagian kecil proporsi genom yang direpresentasikan diantara molekul RNAd
dalam suatu tipe sel tertentu. Hal ini telah dibuktikan melalui eksperimen
hibridisasi penjenuhan RNA-DNA. RNA diekstrak dari tipe sel tertentu dan
dibiarkan berhibridisasi dengan DNA inti total (di-denaturasikan). RNA
ditambahkan ke reaksi hibridisasi dalam jumlah yang banyak (relatif terhadap
konsentrasi DNA) sehingga sekuen DNA berkomplementer dengan sekuen-sekuen yang
representatif pada populasi RNA dan akan membentuk hibrid DNA-RNA, hasil
penentuan tersebut akan dipakai sebagi data pendukung perkiraan terhadap
proporsi genom yang direpresentasikan melalui sekuen-sekuen dalam populasi RNAd
pada tipe sel tertentu tersebut (proses kuantifikasi biasanya dilakukan dengan
melabeli DNA secara radioaktif, meskipun beberapa prosedur lainnya juga
digunakan).
Eksperimen
hibridisasi penjenuhan RNA-DNA telah dilakukan terhadap sejumlah spesies
eukariotik dengan menggunakan RNA dari beberapa tipe sel yang berbeda. Hasil
eksperimen ini menunjukkan bahwa kurang dari 10% dan DNA genom
direpresentasikan oleh molekul RNAd dalam sitoplasma sel. Pada mencit misalnya,
pada sel livernya dari 2-5% sekuen DNA direpresentasikan dalam bentuk molekul
RNAd. Sel-sel otak kelihatannya memiliki variasi maksimum RNA hasil
transkripsi.Sebagian besar sekuen DNA dalam genom eukariot tingkat tinggi tidak
direpresentasikan di antara populasi RNAd dari suatu jaringan atau tipe sel.
Pada eksperimen
hibridisasi kompetitif RNA-DNA, pengukuran sel pertama dilakukan terhadap
jumlah RNA yang terlabel radioaktif dari suatu tipe sel yang berhibridisasi
terhadap DNA genomik total dengan ada atau tidak ada kompetisi RNA non
radioaktif dari tipe sel yang kedua. Apabila dua sel secara keseluruhan
mengandung populasi RNA yang berbeda (non
overlapping) maka sejumlah RNA yang terlabeli akan berhibridisasi dengan
DNA, baik itu dengan ada tau tidak adanya kompetisi RNA. Jika dua populasi RNA
saling overlap, maka sejumlah RNA yang terlabeli hibridisasi akan mengalami
penurunan proporsi terhadap tingkat overlap.
Eksperimen hibridisasi
kompetitif RNA-DNA mengindikasikan bahwa sekuen RNA yang hadir dalam populasi
RNA yang diambil dari jaringan atau tipe sel yang yang berbeda bervariasi
antara 10 sampai dengan 100%. Davidson dkk mendeteksi tidak adanya sekuen RNAd
pada oosit dan blastula X. Laevis. Sel-sel
hati, limpa, dan jantung tikus mengandung populasi RNAd dengan komposisi sekuen
yang berbeda atau bervariasi dari 15-70%.
Telah diketahui bahwa
lebih dari 90% sekuen-sekuen DNA dalam genom tidak direpresentasikan diantara
populasi RNAd pada berbagai tipe sel, dan berdasarkan hal tersebut maka
dihipotesiskan bahwa gen-gen eukariotik dikemas dalam kromatin pada tahap
ter-represi secara non-spesifik, dan regulasi transkripsi atau pemrosesan hasil
transkripsi terjadi melalui mekanisme positif yang melibatkan aktivator gen
yang spesifik. Aktivator ini berperan dalam turning
on atau mengaktivasi transkripsi gen-gen spesifik (sekelompok gen) pada
waktu yang tepat dan pada sel yang tepat pula.
Bukti-bukti
mengindikasikan bahwa protein kromosomal non histon tertentu berfungsi sebagai
aktivator spesifik pada proses transkripsi. Bukti lain mengindikasikan bahwa
regulasi pemrosesan hasil transkripsi RNA merupakan hal yang penting dalam
pengontrolan proses differensiasi pada makhluk hidup eukariot.
Histon
diperkirakan bertanggung jawab untuk represi non spesifik gen-gen eukariot.
Histon-histon ini, termasuk histon H1 sangat terkonservasi melalui
proses evolusi organisme eukariot dan histon-histon ini juga diketahui saling
berikatan untuk membentuk kompleks dengan DNA di nukleosom. Lebih jauh lagi,
kompleks histon-DNA ditranskripsikan sedikit lebih efisien dalam sistem
transkripsi in vitro dibandingkan
transkripsi pada DNA yang sama setelah histonnya dihilangkan.
Histon-histon yang sama biasanya hadir
dalam kromatin berbagai macam sel yang berdiferensiasi, dan para ahli yakin
bahwa histon-histon tersebut tidak berfungsi sebagai represor spesifik atau
aktivator transkripsi. Para ahli lainnya percaya bahwa modifikasi histon,
seperti fosforilasi dan alkilasi asam amino, terlibat dalam regulasi
transkripsi. Jelasnya, kesimpulan terkait peran histon dalam regulasi
transkripsi harus menunggu bukti-bukti berikutnya.
1. Bagaimana sintesis hemoglobin hanya terjadi pada sel darah dan
tidak terjadi pada sel syaraf?
Sintesis hemoglobin hanya terjadi pada sel darah karena molukul
mRNA dari hemoglobin hanya ada pada sel darah saja dan tidak ditemukan pada
tope sel lain yang tidak mensintesis hemoglobin.
2. Mengapa sintesis protein selama tahap
pembelahan awal harus disintesis pada saat oogenesis?
Sintesis protein selama
tahap pembelahan awal harus disintesis pada saat oogenesis karena semua
komponen yang diperlukan untuk sintesis protein selama embriogenesis awal sudah
ada di telur hingga terjadinya fertilisasi.
3.
Bagaimana
konsep eksperimen hibridisasi penjenuhan RNA-DNA?
RNA diekstrak dari tipe
sel tertentu dan dibiarkan berhibridisasi dengan DNA inti total
(di-denaturasikan). RNA ditambahkan ke reaksi hibridisasi dalam jumlah yang
banyak (relatif terhadap konsentrasi DNA) sehingga sekuen DNA berkomplementer
dengan sekuen-sekuen yang representatif pada populasi RNA dan akan membentuk
hibrid DNA-RNA, hasil penentuan tersebut akan dipakai sebagai data pendukung
perkiraan terhadap proporsi genom yang direpresentasikan melalui sekuen-sekuen
dalam populasi RNAd pada tipe sel tertentu tersebut.
0 komentar :
Posting Komentar
jangan lupa comment ya teman-teman.. :D